Sekarang udah ga jamannya bawa flashdisk kesana kemari kayak lagunya Ayu Ting Ting. Simpan aja file kamu di DROPBOX dengan klik di sini
Kamu akan mendapat 2 gb free. File bisa disinkron ke Gadget/PC dengan kecepatan akses seperti kilatan petir. Mudah dan simple kan?? Aku dah buktiin, how 'bout you?
atau biasa dipanggil mas IWAN adalah putra goranggareng asli, kelahiran 13 April 1975. seorang manusia biasa seperti masyarakat kebanyakan yang mencoba untuk hidup lebih baik, berguna untuk keluarga dan tetangga. tidak ada yang spesial pada dirinya kecuali wataknya yang keras kepala namun berhati emas.... atau setidaknya perak.... atau perunggu.... atau apa saja, tergantung dari mana kita memandangnya, siapa yang menilai, dan untuk kepentingan apa penilaian itu. he...he...he.....
Sabtu, 28 April 2012
Jumat, 20 April 2012
GUNUNG BANCAK
Terletak di Desa Giripurno Kecamatan Kawedanan Kabupaten Magetan Jawa Timur. Di puncak gunung terdapat situs sejarah berupa makam kuno Nyai Maduretno. Konon kabarnya ada kaitannya sama Retno Dumilah, nenek moyang warga Madiun.
Situs ini mulai digarap sekitar 1985 dengan aspalisasi jalan dan perbaikan makam. Namun kini kondisinya sudah sangat berubah, alias rusak berantakan.
Sampai di puncak Gunung (mungkin lebih tepatnya bukit) kita disambut gapura yang relatif baru seperti pada gambar di atas. Selanjutnya kita menuju situs utama yang tak jauh dari gapura depan melalui selasar paving.
dari sini situs utama sudah kelihatan jelas. Berupa bangunan induk berisi 3 makam dan di sekitarnya ada banyak makam yang konon adalah kerabat dari makam utama.
Gambar di atas adalah kondisi belakang bangunan induk yang kini sudah menjadi semak belukar. Dulu tempat rapi dan bersih, tempat favorit para pengunjung karena dari tempat ini bisa melihat kota Maospati dan Madiun dari ketinggian bukit.
Situs ini mulai digarap sekitar 1985 dengan aspalisasi jalan dan perbaikan makam. Namun kini kondisinya sudah sangat berubah, alias rusak berantakan.
Sampai di puncak Gunung (mungkin lebih tepatnya bukit) kita disambut gapura yang relatif baru seperti pada gambar di atas. Selanjutnya kita menuju situs utama yang tak jauh dari gapura depan melalui selasar paving.
dari sini situs utama sudah kelihatan jelas. Berupa bangunan induk berisi 3 makam dan di sekitarnya ada banyak makam yang konon adalah kerabat dari makam utama.
Gambar di atas adalah kondisi belakang bangunan induk yang kini sudah menjadi semak belukar. Dulu tempat rapi dan bersih, tempat favorit para pengunjung karena dari tempat ini bisa melihat kota Maospati dan Madiun dari ketinggian bukit.
Senin, 09 April 2012
LAYANAN SIM POLRES MAGETAN
Senin, 09-04-2012 saya mengurus perpanjangan SIM C di Polres Magetan. Malam sebelum hari H saya coba menggunakan layanan online di http://satlantasresmagetan.com/sim/index.html. Maksudnya, supaya lebih cepat, tanpa menunggu lama seperti dulu. (Saya pernah mengurus perpanjangan SIM A di tempat yang sama, dan harus sabar berlama-lama untuk mendapatkannya).
Sebagai antisipasi, saya juga membawa surat keterangan sehat dari rumah. Kebetulan saya bekerja di rumah sakit dan bisa mendapat surat tsb. dari kantor. Lumayan,, bisa ngirit Rp20.000.
Belajar dari pengalaman sebelumnya, saya meluncur ke Mapolres dan langsung menuju ke tempat pembuatan surat sehat. letaknya di seberang jalan, depan Mapolres Magetan. Setelah mendapat stempel "SIM C" saya pun bergegas masuk Mapolres, memarkir kendaraan di sebelah barat gedung utama, dan menuju loket 1 (gedung paling belakang).
Di sana saya disambut petugas polwan cantik dan juga ramah. Kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah anda... (hehehe... menjiplak iklan deodorant). Yang jelas pelayanan di loket ini sangat bagus. Sayangnya saya harus sedikit kecewa ketika sang polwan menjelaskan bahwa pendaftaran dan layanan online yang telah saya gunakan semalam ternyata tidak bisa digunakan alias sia-sia. Tapi kekecewaan saya terobati karena di loket 1 sekarang sudah tidak ada pungutan macam-macam seperti pengalaman saya sebelumnya.
Selesai mengisi formulir saya menuju loket 2 (Loket BRI) untuk membayar biaya SIM. Di depan loket sudah ada keterangan biaya perpanjangan SIM C sebesar Rp 75.000 dan saya memberikan pecahan Rp80.000. Namun petugas BRI yang sudah tua itu tidak memberikan uang kembalian. Saya sengaja tidak meminta kembalian karena "kasihan" pada petugas tua itu, biar dibawa untuk pensiun hehehe... (kalau Rp 5000 kali sekian ratus orang kan sudah lumayan. Dikalikan 365 hari, kira-kira sudah bisa dibelikan mobil baru).
Selesai pemberkasan tinggal menuju loket 3 (dan loket 4) untuk penerbitan SIM baru. Dan... inilah yang paling membosankan, paling menjengkelkan, dan sudah jadi kebiasaan: menunggu lama! Apalagi saat itu alat pemotretan sedang ada kerusakan. Huuuuuufft....!
Langganan:
Postingan (Atom)